Archive for Juli 2013

Indonesia model photography

Indonesia model photography
Indonesia model photography

Indonesia model photography
Indonesia model photography
Indonesia model photography

Indonesia model photography

Indonesia model photography

Indonesia model photography

Indonesia model photography
Indonesia model photography 
Indonesia model photography

Indonesia model photography

Indonesia model photography

Indonesia model photography
Indonesia model photography

Indonesia model photography
Indonesia model photography

Indonesia model photography 

Indonesia model photography
Indonesia model photography

Alasan Kenapa Kita Harus Memotret

Alasan Kenapa Kita Harus Memotret

Dunia Fotografi - Setiap orang bisa memiliki kamera dengan mudah, dan perangkat ini bukan lagi suatu barang yang mahal, lalu kenapa kita harus susah-susah memotret? Kenapa tidak membiarkan orang lain saja yang mengabadikan momen-momen berharga kita, seperti pada acara reuni, anak-anak kita, olah raga. Bukankah Sobat bisa meminta hasil foto atau cetakan mereka bukan?
 
2009 Challenge 109/365 - Clock 
Satu hal yang pasti jika kita meminta orang lain untuk memotret adalah Kita akan kehilangan banyak kesenangan dalam momen-momen tersebut dibandingkan dengan mengabadikannya sendiri atau belajar memotret sendiri dengan baik. Berikut ini adalah beberapa alasan yang sepadan kenapa kita harus mengambil foto-foto tersebut dengan tangan kita sendiri.
  1. Fotografi adalah personal - Hanya Sobat sendiri yang mengerti bagaimana melihat dunia tersebut. Setiap orang memiliki cara tersendiri dalam melihat dunia, dan prespektif kalian adalah unik. Saudara kita bisa dipastikan tidak akan memotret seperti apa yang kita lakukan, sebagai contoh dia akan banyak memotret anak kecil, sedangkan kita lebih cenderung menonjolkan hal yang lain. Sahabat kalian lebih suka memotret landscape ketika bepergian, sedangkan Sobat lebih senang mengabadikan momen seorang anak kecil yang sedang memancing bersama ayahnya. Mereka tidak akan terpikir kenapa kita memotret hal yang berbeda, dan hanya Sobat yang bisa merekam dunia kalian sendiri, mempercayakan pada orang lain berarti Sobat akan kehilangan visi itu sendiri. 
  2. Foto memberikan nilai sejara - Foto anak-anak kita yang sedang bermain mungkin akan terkesan biasa saja pada saat ini,tetapi bagaimana dengan 20 tahun dari sekarang, dimana anak-anak kita melihat foto-foto tersebut, mengingat kembali masa kecil mereka (dan bahkan mungkin mereka akan sedikit mengingatnya). Bukan hanya pada foto anak-anak, dengan memotret rumah kita juga akan mendapatkan nilai sejarah, mobil pertama kita, halaman serta taman yang berubah seiring waktu yang berjalan.
  3. Memotret bisa mengasah kreatifitas - Percaya atau tidak, kreatifitas kita akan terasah jika kita sering melihat melalui kamera dan mencoba memutuskan elemen-elemen apa yang kita masukkan ke dalam foto atau gambar kita.Semakin banyak Sobat memotret maka akan semakin banyak kreatifitas yang akan muncul.
  4. Fotografi merupakan terapi yang bagus - Hampir sama dengan nomor 3 tetapi ini bisa dikatakan lebih dari sekedar kreatifitas.fotografi bisa membantu Kita melihat dunia dengan kacamata yang berbeda. Jika Sobat sedang jengkel, marah atau bahkan sedih, coba ambil kamera dan keluarlah mencari keindahan. Potretlah apa saja yang membuat kalian tertarik, mobil di halaman depan, taman, kota dimalam hari, bunga, hewan. Kehidupan yang dilihat melalui kamera akan terasa penuh dengan keindahan. Fokus pada bagaimana sebenarnya lingkungan sekitar kita juga bisa membantu mengurangi pemikiran-pemikiran negatif.
  5. Fotografi efektif dalam pertemanan - Fotografer baik itu yang amatir, pehobi maupun professional sangat senang jika berbicara tentang dunia fotografi. Sobat tidak akan kekurangan teman bicara jika bergabung dengan sebuah komunitas fotografi. Sobat pastinya juga akan belajar banyak tentang fotografi dari mereka yang sudah menghasilkan foto-foto bagus.
  6. Fotografi merupakan sebuah cara untuk berbagi kehidupan kita dengan orang lain - Terkadang terasa sulit untuk berbicara dengan anggota keluarga yang lain, hanya karena mereka saudara bukan berarti kita memiliki banyak kesamaan dengan mereka. Berbagi foto-foto kalian dengan mereka merupakan cara baik untuk meruntuhkan batasan tersebut, tunjukkan kepada mereka apa yang penting dalam kehidupak kalian. Sobat bisa berbagi foto-foto perjalanan atau travelling ke daerah-daerah yang telah kita kunjungi.
  7. Foto bisa dijadikan sebuah hadiah atau kado bagi orang lain - Kartu ucapan yang berasal dari hasil foto kita bisa menjadi hadiah/kado yang bagus, dan sebuah kalender yang berisi foto-foto keluarga merupakan hadiah yang sempurna untuk orang tua dibandingkan barang-barang mewah lainnya. kartu ucapan atau kalender bukan hal yang sulit dibuat saat ini, kalian bahkan bisa membuatnya secara online. Sobat bisa juga menggunakan foto kalian pada mouse pad, mug atau bahkan stempel.
  8. Fotografi bisa memperindah website atau blog - Hanya dengan tulisan tidak akan menyebabkan orang lain berlama-lama ketika mengunjungi website atau blog kita, jadi mau tidak mau kalian harus menyertakan foto didalamnya. Sobat bisa saja menggunakan hasil foto orang lain, tetapi akan lebih mudah jika menggunakan hasil foto kalian sendiri, akan terasa lebih personal serta mampu berbicara lebih banyak tentang kalian sendiri.
  9. Fotografi bisa menghadirkan penghargaan - Gambar kalian mungkin tidak bisa membuat terkenal, tetapi menjadi dikenal sebagai orang yang membuat foto yang bagus bisa cukup berarti bukan? Akan terasa menyenangkan jika mendengar seseorang berkata: Wow!! foto yang bagus, bisakah saya mendapat cetekannya? bagaimana kamu membuatnya? Penghargaan tersebut bisa menjadi motivasi dalam dunia fotografi kalian.Fotografi bisa menghasilkan uang
  10. Sudah bukan rahasia lagi bukan bahwa fotografi bisa menjadi ladang uang - Banyak hal yang bisa dilakukan dari memotret anak kecil tetangga kita, mengikuti lomba fotografi atau menjual foto kita secara online. Bisa juga tetangga atau saudara kita membutuhkan jasa dokumentas acara-acara beharga mereka seperti reuni, pernikahan, acara kantor dan lain-lain.
Semakin sobat mendalami serta belajar fotografi, maka bisa dipastikan semakin baik pula foto-foto yang kalian hasilkan. Semakin bagus hasil foto kita maka kita akan semakin percaya diri, jadi tunggu apa lagi?? ambil kamera kalian dan memotretlah!!

Rahasia Membuat Foto

Rahasia Membuat Foto HEBAT!!! 

Hampir setiap orang yang menenteng sebuah kamera pasti menginginkan membuat sebuah foto yang membuat orang lain mengucapkan: "Wow! Foto yang bagus!", tetapi sayangnya hanya beberapa orang yang berhasil mendapatkannya. Kenapa? Mungkin karena tidak banyak orang yang mengetahui apa sebenarnya yang membuat sebuah foto itu bagus menurut kebanyakan orang. Berikut ini adalah beberapa faktor yang membuat sebuah foto menjadi luar biasa.

1. Foto bagus adalah yang terkomposisi dengan benar - Banyak sekali buku maupun artikel yang mengulas tentang komposisi dalam fotografi, dan memang sebaikna Sobat menyisihkan waktu membaca apa yang diulas didalamnya. Untuk sementara beriku ini adalah beberapa tips yang layak untuk diingat:

  • Mendekatlah ke subyek foto. Sebagai contoh jika Sobat melihat sebuah bunga mawar yang terlihat menarik dengan embun pagi di kelopak bunganya, maka mendekatlah pada bunga tersebut. Semak-semak yang ada di sekelilingnya bisa menjadi pengalih perhatian (distraction). Contoh yang lain: Jika Sobat sedang memotret wajah kegemberiaan dari seorang anak kecil ketika memenangkan sebuah perlombaan sepak bola, maka tunjukkan sedikit lapangan bola di belakang mereka sehingga penikmat foto bisa menggambarkan secara penuh. Gambar tersebut bukan tentang seorang anak yang bahagia, melainkan tentang seorang anak yang memenangkan sebuah pertandingan sepakbola, tunjukkan hal tersebut pada penikmat foto kalian.
  • Framing. Jika Sobat memotret sebuah landscape, cobalah gunakan cabang pepohonan sebagai foreground. Sobat juga bisa menggunakan framing ketika memotret orang, sebagai contoh Sobat bisa melakakun framing pada sekelompok anak kecil yang bermain di taman menggunakan ayunan sebagai foreground. Cobalah sekreatif mungkin.
  • Gunakan Rule of Thirds. Percayalah komposisi ini mudah untuk dilakukan, bayangkanlah tiga garis horisontal yang melintang pada foto kalian, dan bayangkan juga tiga garis vertikal pada foto yang salam. Titik singgung antara garis-garis tersebut merupakan bagian terpenting dimana kalian meletakkan subyek dalam foto kalian. Cobalah memotret menggunakan prinsip komposisi ini, dan cobalah juga untuk meletakkan subyek ditengah-tengah dan lihatlah bagaimana perbedaannya.
2. Foto bagus adalah foto yang memiliki exposure yang pas - Foto yang memiliki exposure buruk tidak akan pernah menjadi foto yang hebat. Meskipun anda mengolahnya dengan perangkat editing gambar sekalipun tidak akan memberikan hasil yang bagus dibandingkan foto yang memiliki exposure yang benar. Luangkan waktu untuk mempelajari bagaimana menggunakan metering pada kamera digital kalian.

3. Foto bagus bisa memainkan perasaan - Sebuah foto yang bagus mampu membangkitkan emosi, dari tertawa melihat foto kucing konyol yang terjerat tali sampi perasaan sedih dan ngeri ketika melihat foto korban perang. Foto setidaknya harus membangkitkan perasaan yang kuat pada penikmat foto, jadi sebelum kita menekan tombol shutter, tanyakan pada diri Sobat sendiri emosi apa yang ingin kalian hadirkan pada foto tersebut. Identifikasikan perasaan sebelum Sobat memotret, dan secara otomatis foto-foto kalian akan mengalami peningkatan.

4. Foto bagus adalah yang bercerita - Pertama mendengar hal ini mungkin akan sedikit susah mempercayainya, tetapi sebuah foto yang bagus selalu menyampaikan sebuah cerita. Jika foto tersebut adalah foto seseorang, maka foto yang bagus adalah menceritakan siapa orang tersebut. Sebuah foto siswa selalu memotret bagaimana "tampang" siswa tersebut, dan jarang bercerita siapa sebenarnya anak tersebut.

5. Foto bagus adalah yang menceritakan sesuatu tentang kehidupan - Foto bagus adalah yang menceritakan sesuatu pada penikmat foto dan bukan hanya bagaimana suatu obyek tampak. Mereka memperlihatkan lebih dari sebuah subyek foto. Sebuah foto yang batus menceritakan tentang sesuatu tentang kehidupan itu sendiri. Foto tersebut bisa membuat seseorang berpikir. Sebuah foto kucing yang sedang bermain dengan untaian benang atau tali bisa memperlihatkan bagaimana kehidupan sebenarnya bisa menyenangkan dan kita bisa bermain jauh dari pemikiran negatif. Foto sebuah pegunungan tidak lagi menjadi menarik ketika penikmat foto hanya bisa melihat bebatuan. Dengan menyertakan jurang bisa memberikan cerita kehidupan bisa menjadi berbahaya. Gunakan foto kalian untuk menyampaikan hal-hal yang Sobat ketahui kebenenarannya dalah kehidupan.

Permasalahan

Permasalahan Debu Pada Sensor Kamera 

Kamera DSLR - Kemampuan berganti lensa merupakan satu keuntungan memiliki kamera digital SLR, tetapi jika frekuensi penggantian lensa yang relatif tinggi bisa menimbulkan satu masalah yang menjengkelkan. Setiap kali Sobat melepas lensa dari bodi kamera, maka debu bisa berpotensi masuk ke dalam bodi kamera dan menempel pada sensor. Hal ini jarang terjadi pada kamera film, karena memang hanya akan berdampak pada satu exposure atau film tersebut, tetapi lain halnya pada kamera digital, debu akan selalu menempel pada sensor dan memberi dampak pada setiap hasil foto. Beberapa noda atau bintik debu mungkin tidak akan terasa, tetapi dengan berselangnya waktu lambat laun Sobat akan menjumpai beberapa bintik kecil noda serta bayangan.

Meminimalkan Potensi Masuknya Debu

Pertama, pastikan masalah yang kamera hadapi adalah memang benar dikarenakan debu dan bukan masalah lain seperti noise yang diakibatkan oleh penggunaan pengaturan ISO tinggi. Salah satu cara untuk memastikan bahwa noda tersebut dikarenakan oleh debu adalah dengan mengambil beberapa seri foto atau gambar. Noda debu akan tampak dan muncul ditempat yang sama di setiap foto yang Sobat ambil.

Kedua, Noda debu biasanya akan mudah tampak pada foto yang diambil dengan menggunakan aperture kecil (contoh f/16 atau lebih kecil). Jika sobat menjumpai noda di tempat yang sama di setiap foto pada jepretan yang menggunakan aperture kecil, maka bisa dipastikan permasalahan utama pada kamera kalian adalah dikarenakan oleh debu.

Jangan hanya pasrah dengan fakta bahwa noda atau bintik debu merupakan hal yang kerap terjadi pada kamera. Ada banyak cara dan langkah-langkah guna menghindari debu ketika Sobat mengganti lensa. Aturan pertama adalah LOKASI: Pada saat mengganti lensa, idealnya Sobat harus berada di dalam ruangan, jauh dari pintu atau jendela, serta jauh dari sumber kontaminasi debu seperti manusia dan hewan. Jika Sobat memang harus mengganti lensa di luar ruangan, maka pastikan jangan sampai jari kalian masuk ke dalam kamera. Jika tidak maka ada kemungkinan Sobat meninggalkan sidik jari pada mirror kamera, dan sedikit insiden pada jari bisa meninggalkan kerusakan permanen pada sensor.

Sobat bisa memanfaatkan daya gravitasi dengan tetap mengarahkan kamera ke bawah, hal ini dilakukan guna memastikan tidak ada benda asing yang jatuh ke dalam kamera. Cara ini penting untuk dilakukan terutama jika Sobat mengganti lensa di luar ruangan. sebagai tambahan, jangan pernah mengarahkan kamera ke arah matahari. Yang terakhir, pastikan Sobat siap berganti lensa ketika akan melepaskan lensa yang terpasang pada kamera. Jangan melepas lensa jika Sobat belum mengambil lensa pengganti yang ada di dalam tas. Ambil lensa pengganti, lepas lensa di kamera, dan pasang! Dengan sedikit latihan dan didukung tangan yang stabil, idealnya Sobat bisa berganti lensa tidak lebih dari 20 detik.

Mengatasi permasalahan debu

Jangan panik ketika sobat menemukan masalah debu pada kamera. Sobat tidak sendiri! Banyak fotografer profesional juga mengalami permasalahan ini dari waktu ke waktu. Membersihkan noda debu pada kebanyakan kasus bisa dilakukan dengan aman dan sederhana.

Pembersihan noda debu mengharuskan kita untuk bekerja pada kamera denga sensor yang terekspose. Meskipun Sobat tidak akan bekerja secara langsung dengan sensor (karena adanya filter), tetapi tetap saja kalian akan berhadapan dengan sistem optik yang sangat sensitif. Ingat tips-tips berikut jika tidak ingin Sobat secara tidak sengaja merusak kamera kesayangan.

Pertama: Jangan pernah menyentuh sensor tanpa peralatan yang memang didesain khusus untuk pembersihan sensor, jangan pernah menggunakan jari ataupun cotton-budd. Meskipun benda seperti cotton-budd membersihkan debu, tetapi mereka akan meninggalkan jejak atau serat saat diangkat. Malah memperparah bukan?

Jadi apa yang selayaknya Sobat lakukan? Tidak ada ruginya berinvestasi beberapa peralatan cleaning tools seperti: Blower udara manual yang dilengkapi dengan moncong serta pompa tangan. Sobat bisa dengan mudah mendapatkannya di tokok-toko perlengkapan kamera.

Pengaturan kamera saat pembersihan debu

Baca kembali buku manual kamera untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana mode pengaturan saat pembersihan sensor. Mode pengaturan ini akan mengangkat mirror agar kita bisa membersikan sensor. JANGAN pernah menggunakan mode long exposure (Bulb)! jika mirror secara tidak sengaja menutup, dan alat pembersih yang masih digunakan akan merusak sensor secara permanen.

Terkadang blower tidak cukup untuk membersihkan noda. Untuk noda yang membandel Sobat bisa membeli kuas khusus pembersih kamera. Teknik pembersihan menggunakan kuas atau sikat membutuhkan kehati-hatian yang lebih, dan ingat hanya lakukan ini hanya untuk opsi terakhir. Jika Sobat ragu-ragu, maka lebih baik menyerahkan pekerjaan ini pada orang yang lebih ahli. Sebagai tambahan, program editing gambar saat ini seperti Adobe Photoshop maupun GIMP memiliki fitur Clone Tool, dimana kalian bisa secara cepat menghilangkan noda debu yang terekam pada foto-foto kalian.
 

 

Wansen 160 LED Lamp DSLR [BIF0001]

Wansen 160 LED Lamp DSLR [BIF0001] 

Apakah Sobat sedang mencoba-coba dunia videography dengan menggunakan kamera DSLR atau kamera Video dan membutuhkan pencahyaan yang cukup (Continuous Light)? Produk dengan Brand New Wansen W160 yang kompatibel dengan Canon, Nikon maupun Sony ini dirasa tepat dan bisa menjadi solusi buat Sobat InFotografi. Kita tengok penampakan serta spesifikasinya Yuk!
 

 

Spesifikasi Wansen W160 (Kode Barang BIF0001):

  • Versi baru Wansen W160 ini tepat digunakan untuk video shooting acara pernikahan, mini studio, dan lain-lain.
  • Wansen W160 Led ini menggunakan cover casing yang terbuat dari karet, sehingga enak dan nyaman ketika digunakan.
  • Wansen W160 Led ini juga bisa menggunakan baterai Sony F550, F570, F770, F970 dan juga 5pcs baterai AA
  • Dilengkapi dengan dimmer untuk mengontrol intensitas keluaran cahaya LED, dan power juga bisa disuplai dari video camera yang Sobat gunakan
  • Adapter Hot Shoe terbuat dari logam, posisi LED juga bisa dirubah sesuai angle atau sudut yang Sobat inginkan.

Power : 12.5 Watt
Illumination: 1280Lux
Temperature Warna: 5600K/3200K
Beam Angle: 60 Derajat
Ukuran Lampu Led: 132x85x56mm
Berat Net: 180g
Power Supply: F550, F570, F770, F970, Baterai AA, DC Power Supply
Holder: Strong Metal Body Ball
Bottom Screw: 3/8" screw

Satu Paket Wansen W160 LED Light ini berisi:

1 High Quality WANSEN-W160 Video Light 
1 White Filter
1 Yellow Filter
1 Hot Shoe adapter bal Pan/Tilt Head
1 Combine Socket Accessory
1 User Manual

Canon EOS 700D

Canon EOS 700D 

Kamera DSLR keluaran terbaru dari Canon ini tampaknya memang ditawarkan pada fotografer pemula yang ingin membawa fotografi mereka ke tingkat lebih lanjut. Canon EOS 700D masih tetap mempertahankan bentuk layar LCD pendahulunya Canon EOS 650D. Hal ini memudahkan Sobat memotret dengan angle yang lebih leluasa, dilengkapi dengan teknologi layar sentuh untuk mengakses menu-menu di dalam kamera. Sobat dengan mudah memperbesar hasil foto hanya dengan gerakan jari seperti "mencubit"  saat mereview foto. Mode scene dan pilihan manual bisa ditemukan dalam bentuk "dial" agar mudah diakses, dan juga ada tombol yang bisa langsung digunakan untuk mengakses Live View. Kamera ini juga akan mematikan layar LCD secara otomatis ketika sobat menempatkan mata pada viewfinder.

Canon T5i 700D Getting Started in Video Tutorial 

Jika Sobat khawatir akan banyaknya menu yang ada di dalam kamera, maka kamera ini bisa merupakan pilihan yang tepat bagi Kalian karena dilengkapi dengan panduan serta tips yang muncul ketika Sobat menekan menu pengaturan seperti aperture atau white balance. Tips dan panduan ini menjelaskan fungsi menu dan membantu Sobat untuk memutuskan pilihan pengaturan. Canon EOS 700D mampu memotret Lima frame perdetik untuk membekukan obyek gerak (action), sementara sistem Hybrid AF bisa terfokus secara cepat. Sobat juga bisa menggunakan Movie Serfo AF untuk memfokuskan pada subyek yang bergerak ketika mengambil movie full HD.

Jika Sobat senang melakukan eksperimen terhadap foto/gambar, maka Sobat bisa menemukan banyak sekali filter kreatif yang bisa Kalian pilih, diantaranya adalah: Fisheye dan Miniature. Sedikit disayangkan kamera ini tidak memiliki fitur Wi-Fi built in seperti yang bisa ditemukan pada kamera keluaran Canon yang lainnya.

Kualitas gambar cukup tinggi, dan sistem metering berdasarkan pengujian menunjukkan hasil yang cukup akurat. Foto terlihat bebas noise sampai dengan pengaturan ISO 800, dan gambar mulai kehilangan detail dan saturasi warna pada ISO 1600.

Kamera Canon EOS 700D juga dikenal dengan Rebel T5i dan kisaran harganya adalah $900 termasuk lensa kit 18-55mm. Bagi sobat yang lagi cari-cari kamera DSLR dan serius dalam fotografi dan mengutamakan kualitas gambar maka kamera ini cocok bagi kalian. 

Kesimpulan Canon EOS 700D:


Kelebihan :
  • Kualitas gambar tinggi, dengan hasil warna yang realistis serta sistem metering yang cukup akurat
  • Sangat cocok untuk fotografer pemula, dan panduan serta tips dalam menu kamera bisa sangat membantu

Kekurangan: 
  • Tidak adanya koneksi Wi-Fi yang bisa membantu Sobat berbagi foto dengan cepat.
  • Plastik masih sangat terasa saat memegang kamera ini.

Spesifikasi: 
  • Megapixels: 18 MP
  • Zoom: Mendukung beragam lensa EF dan EF-S
  • Shutter Speed: 30-1/4000sec plus Bulb, Bagus untuk long exposures dalam kondisi rendah cahaya
  • ISO: 100-12800, mampu expand sampai 25600, memiliki jangkauan ISO yang luas untuk memotret di kondisi rendah cahaya
  • Mode Exposure: 7 Mode Scene, auto, creative auto, program, manual, Av dan Tv
  •  Mode Flash: A, FOn, FOff
  • Berat: 580g dengan baterai
  • Dimensi: 133.1 x 99.8 x 78.8mm
  • Baterai: Li-ion
  • Screen/Layar: 3 inchi
  • Storage: SD, SDHC, SDXC (UHSH)

 

Memotret Sunrise

Memotret Sunrise dan "Magic Light" 

Belajar Fotografi - Kenapa memotret sunrise? bagi beberapa orang ini adalah alasan bagus untuk bangun pagi, dan yang pasti Sobat akan mendapatkan subyek yang orisinil. Tidak ada Dua foto sunrise (atau sunset) yang identik sama. Tidak hanya itu, langit juga kerap berubah setiap menit, terutama pada saat 30 menit sebelum matahari terbit sampak ke Satu jam setelah matahari terbit dari horison. Air, awan, serta atmosfir nya pun berbeda. Sekali lagi tidak ada Dua foto yang akan sama!
 
Berikut ini adalah beberapa teknik yang bisa digunakan saat memotret sunrise, tetapi sebelum itu ada beberapa kebiasaan yang bisa Sobat lakukan sebelum berangkat memotret sunrise:
 
  1. Minum kopi. Bagi Sobat yang suka minum kopi, kafein bisa menjadi mood booster untuk memotret di pagi hari.
  2. Periksa peralatan fotografi kalian. Idealnya kegiatan ini dilakukan di malam hari sebelum memotret keesokan harinya. Pastikan baterai kamera penuh, pastikan lensa sudah terpasang filter UV dan dalam keadaan bersih. Periksa kembali pengaturan kalian yang ada di kamera: pengaturan ISO terendah, Auto White Balance, dan pastikan juga mode Aperture Priority.
  3. Pastikan Tripod bersih: Memotret sunrise dan sunset berarti Sobat harus menggunakan tripod yang bersih dari lumpur serta pasir. Pasir bisa jadi musuh utama terhadap fungsi tripod serta ballhead. Tentu sobat tidak ingin sampai di tempat pemotretan dan menjumpai tripod yang kurang berfungsi bukan?

Berikut ini adalah teknik-teknik yang bisa Sobat lakukan dalam memotret sunrise:
  • Sampai di lokasi minimal 30 menit sebelum sunrise. Sobat dengan melakukan hal ini akan memberikan waktu untuk setup atau memasang perangkat fotografi di tempat yang strategis. Luangkan sedikit waktu juga untuk mencari kira-kira dimana spot yang paling bagus untuk memotret. Dan ketika matahari mulai terbit, Sobat tentu hanya ingin berkonsentrasi pada subyek kalian.
  • Jangan tunggu matahari terbit untuk memotret. Beberapa foto yang hebat bisa didapatkan beberapa menit sebelum matahari terbit di horison, dan ini sama juga berlaku pada saat memotret sunset. Langit sebelum sunrise juga cukup dramatis dan layak untuk dipotret.
  • Gunakan tripod yang stabil dan ball head yang berkualitas. Kunci dari foto yang tajam adalah teknik fotografi yang di dukung dengan tripod serta ballhead yang berkualitas. Jika Sobat memang suka memotret nature atau wild life berinvestasilah pada perangkat fotografi tersebut.  Sobat mungkin bisa memiliki kamera serta lensa dengan kualitas terbaik, tetapi tanpa pengetahuan teknik foto tajam serta perangkat lain, foto kalian tidak akan optimal.
  • Fokuskan di tengah-tengah horison. Fokus hendaknya diletakkan di separuh horison. Jika subyek kalian memiliki range jarak yang jauh, gunakan setidaknya aperture f/8 (di beberapa lensa ini adalah sweet spot). Bisa dipastikan dengan memfokuskan di tengah-tengah maka foreground dan background bisa terfokus dengan baik.
  • Gunakan Remote Shutter Release. Perangkat fotografi ini (Remote Shutter Release) atau bisa juga self-timer kamera hendaknya digunakan ketika kalian memotret pada kondisi rendah cahaya. Sobat tentu tidak ingin adanya getaran di kamera saat menekan tombol shutter bukan?
  • Luangkan waktu untuk komposisi. Banyak foto-foto dari fotografer, terutama foto sunrise yang hasilnya seperti terbelah menjadi Dua, ini dikarenakan mereka mengkomposisikan 1/2 langit dan 1/2 bagian lain adalah air (foreground). Kami merekomendasikan mengkomposisi frame dengan 2/3 langit dan 1/3 foregroung, atau sebaliknya.
  • Tambahkan elemen manusia. Sobat jangan ragu untuk menambahkan elemen-elemen yang berhubungan dengan manusia guna menambah skalabilitas pada gambar kalian. Dermaga kapal, pagar, rumah-rumah penduduk akan menambah "drama" pada foto sunrise atau sunset kalian.
  • Bersabarlah dan tunggu 30 sampai 45 menit setelah sunset atau sunrise. Magic Light bisa saja muncul sebelum atau sesudah sunrise. Cahaya serta warna langit akan berubah dari menit ke menit. Dengan tiba 30 menit sebelum sunrise bisa memberikan peluang foto yang dramatis, tergantung pada kondisi. Hal ini juga berlaku pada 45 menit sesudah sunset.

 

Memahami Piksel Dan Resolusi


Memahami Piksel Dan Resolusi

Dalam artikel ini, kita akan mencoba memahami apa itu piksel, megapiksel dan resolusi foto digital. Dan apakah megapiksel adalah faktor penting dalam menentukan kamera mana yang sebaiknya anda beli?

Piksel dan Megapiksel

Sebuah foto digital tersusun atas jutaan titik kecil bernama piksel (pixel). Pixel sendiri adalah kata yang berasal dari singkatan Picture Elements. Masing-masing piksel membawa informasi yang menentukan warna (hue), kekuatan warna tersebut (saturation) dan seberapa terang warna tersebut ditampilkan (brightness).
Karena hampir semua foto terdiri dari jutaan piksel (1 megapiksel = 1 juta piksel), maka mata telanjang kita hampir tidak bisa mengenali lagi sebuah piksel secara terpisah, yang terlihat adalah satu kesatuan utuh foto dengan gradasi halus antara terang-gelap, pergeseran warna dan tone.
Kalau mau melihat sebuah piksel, sesekali cobalah resize resolusi foto karena . Seperti foto dibawah ini, foto ini memiliki ukuran resolusi 600×450 piksel. Diukuran yang lumayan kecil seperti ini kita masih belum bisa melihat sebuah piksel, semua tampak halus dan mulus.

Namun dengan mengubah resolusi menjadi 100×75 piksel, kita mulai bisa melihat bagaimana piksel menyusun foto.
Apalagi dengan resolusi rendah 40×30 piksel, masing-masing kotak piksel akan mulai terlihat seperti susunan puzzle. Kita bisa melihat piksel demi pikselnya – fenomena ini biasa disebut pixelate.

Resolusi Foto Untuk Print dan Layar Monitor

Resolusi sebuah gambar digital diukur dalam pixel per inch (ppi – piksel per inchi), dan resolusi standar untuk kualitas foto adalah 300 ppi. Jadi kalau kita tahu berapa megapiksel yang dimiliki sebuah kamera digital, kita bisa mengetahui ukuran print yang optimal untuk foto yang dihasilkan kamera tersebut.
Sebagai contoh, kita asumsikan sebuah kamera digital yang memiliki resolusi 6 Megapiksel (MP) dengan ukuran tepatnya adalah 2816 piksel (panjang) x 2112 piksel (lebar) – sehingga totalnya menjadi 6 MP. Untuk menghitung ukuran print optimum yang bisa dihasilkan kamera kita bagi 2816 x 2112 piksel dengan 300 ppi dan hasilnya adalah 9,5 dan 7 inchi. Jadi sebuah kamera digital dengan resolusi 6MP bisa menghasilkan print foto dengan ukuran 9,5 x 7 inchi atau 24 x 18 cm.
Untuk layar monitor, standar yang dipakai adalah 72ppi (Windows) dan 96ppi (Mac), jadi tampilah di layar monitor sebenarnya kalah jauh dibandingkan dengan resolusi standar untuk print (300 ppi). Artinya adalah, sebuah foto yang yang masih tampak bagus di monitor belum tentu bagus saat di print, namun sebuah foto yang mulai kelihatan pixelate saat di print di 300 ppi bisa jadi masih tampak halus di monitor komputer.

Tabel Megapiksel vs Ukuran Print Sebuah Foto

Dibawah ini adalah contoh tabel seberapa optimum kemampuan kamera anda menghasilkan sebuah foto yang di print pada 300 ppi atau 200 ppi. Secara umum, rata-rata kamera digital sekarang (yang mulai mendekati angka 24 megapiksel sebagai resolusi standar), memiliki kemampuan print  jauh lebih besar dibanding rata-rata kebutuhan pemakainya. Kecuali kalau kita memang ingin membuat poster ukuran raksasa yang di set di 200 ppi, kamera kita jarang sekali dipakai sesuai kemampuannya menghasilkan print foto, apalagi biasanya kita hanya memelototi sebuah foto di layar komputer.  Ukuran megapiksel sebuah kamera bukanlah faktor  terpenting saat anda ingin membeli sebuah kamera


 

Trik Memotret Sunset

Trik Memotret Sunset

Teknik Fotografi - Foto atau potret sunset seharusnya terlihat sedikit gelap bukan? tetapi jika Sobat memotret sunset atau matahari tenggelam menggunakan mode Aperture Priority, atau bahkan Mode Program, maka kamera akan sebisa mungkin mencoba memberikan hasil foto dengan exposure yang "benar", dengan kata lain Sobat akan mendapati foto sunset yang lebih terang layaknya Satu - Dua jam sebelum matahari tenggelam. Salah satu kekurangan kamera kita adalah: mereka tidak tahu subyek/obyek yang dipotret.
Jika Sobat mengalami kejadian diatas, jangan takut ada satu trik fotografi yang bisa Sobat gunakan yaitu: Exposure Compensation. Trik ini bisa memaksa kamera untuk mengambil foto yang lebih gelap. Memotretlah dengan menggunakan Mode Program (P - Nikon, Canon), fokuskan pada bagian sunset (awan di sebelah kiri atau kanan matahari yang sedang tenggelam), tekan tombol shutter setengah! Lihat pada viewfinder kalian! dan lihatlah f-stop dan shutter speed yang dipilih oleh kamera kalian (contoh: f/8 dengan 1/200 detik). Ingat kombinasi aperture dan shutter tesebut!
Langkah berikutnya adalah pindah pengaturan ke mode Manual (jangan panik.. mudah kok pengaturannya :D) . Set Aperture dan shutter speed yang sama saat menggunakan Mode Program: Aperuter f/8 dan shutter speed 1/200, untuk shutter speed biasanya hanya dituliskan dengan angka 200 dan bukan 1/200. nah tugas Sobat adalah membuat langit tampak lebih gelap, untuk itu sobat cukup merubah f-stop atau aperture dari f/8 ke f/11 dan potretlah!

Hasil foto akan lebih gelap dibandingkan saat kalian memotret dengan Mode Program atau Mode aperture Priority :) dan tentu foto sunset kalian akan tampak jauh lebih baik. masih kurang gelap? cobalah f/14 or f/16!
 Selamat bereksperimen Sobat!! :)

11 Tips Tentang Landscape

Tips ini sangat berguna untuk memotret landscape yang benar. Tetapi foto yang bagus tidak selalu foto yang benar. Jadi silakan saja untuk melanggar tips-tips ini, tapi sebelumnya kita harus tahu dulu. Mari kita simak tips berikut ini.

1. Perhatikan Horizon

Jika kita berhadapan dengan suatu pemandangan, hampir dapat dipastikan kita akan melihat garis horizontal yang membentang dan membelah gambar menjadi dua bagian. Ini disebut garis horizon. Dalam Fotografi Landscape, jika salah satu bagian lebih menarik. Berilah porsi 2/3 dari frame. Dan yang kurang menarik beri sisanya yaitu 1/3. Memang tidak mutlak, tetapi bila POI berada pada bagian yang 2/3 maka kesannya akan lebih kuat.
2. Pertimbangkan langit
Langit adalah elemen yang cukup penting dalam landscape.Jika dalam pemotretan langit kurang bagus, usahkan jangan menempatkan pada 2/3 frame. Ini akan menimbulkan kesan yang flat dan membosankan. Tetapi jika keaadan langit dan awan dalam formasi yang ‘wow’, jangan ragu untuk penuhi frame dengan langit. Gunakan filter untuk meningkatkan kontras dan saturasi langit seperti Gradual neutral density dan Polarizer.
3. Cari Focal Point
Focal point adalah titik dimana mata kita berhenti pada saat memandang sebuah foto. Tanpa focal point, mata kita tidak akan fokus dalam melihat foto. Seperti jenis fotografi lainnya, fotografi landscape juga membutuhkan focal point. Focal point dapat berupa batu, rumput, ranting, bunga. Apapun yang sepertinya menyatu dengan alam dapat dijadikan focal point. Jangan lupakan pengaplikasian rule of third dalam penempatan focal point.
4. Jangan lupakan foreground.

Foreground bisa menjadikan foto kita lebih berdimensi. Ada sense of depth dari foto kita jika kita meletakan foreground dengan benar. Seringkali foreground menjadi POI dari foto landscape kita.

5. Gunakan Tripod 
Mungkin sejak zaman digital orang sering melupakan tripod. Buat apa tripod, kalau ISO tinggi sudah bagus hasilnya. Lensa-pun sudah ada yang dengan stabilizer. Ups, jangan salah sangka dulu, tripod hukumnya wajib bagi landscaper. Untuk Exposure diatas satu detik (pasti sering lho), tripod sangat dianjurkan. Walaupun tripod agak repot untuk dibawa, tetapi akan membuat anda tersenyum nantinya.
6. Maksimalkan Depth of Field (DoF)

Yang namanya landscape fotografi, pada umumya semua elemen dalam keadaan fokus. Walaupun tidak mutlak, inilah konsep dasar dari fotografi landscape. Untuk itu gunakan aperture sekecil mungkin. Dan jika perlu, terapkan konsep hyporfocal distance. Dan jika kita mengecilkan aperture, otomatis shutter speed akan berkurang dan tripod dibutuhkan.

7. Tangkap gerakan alam

Mungkin sebagian orang berfikir foto landscape adalah foto yang tenang, damai, kalem dll. Tapi kita bisa menambahkan sedikit drama pada foto landscape kita. Dapat berupa ombak di laut, pohon yang tertiup angin, awan yang berjalan, dsb. Dalam menangkap gerakan seperti ini, dibutuhkan beberapa peralatan pendukung seperti filter ND (neutral density) dan tripod. Jika kita berhasil menangkapnya, foto landscape kita akan terasa “otherworld” dengan mood yang sangat kuat.
8. Bekerja sama dengan cuaca

Cuaca tidak dapat kita prediksi. Kita cuma bisa menunggu waktu yang tepat untuk memotret. Kebanyakan pemula berfikir foto landscape yang bagus adalah pada saat hari yang cerah. Ini tidak sepenuhnya salah, disini sudah dijelaskan jenis – jenis fotografi landscape. Foto yang diambil saat hari cerah sudah biasa dan biasa dijadikan foto kalender. Jika kita ingin foto landscape yang sedikit berbeda, memotretlah pada saat cuaca yang tidak biasa. Misalnya saat terjadi badai, mendung, sehabis hujan, langit gelap dengan sedikit sinar matahari, dan kondisi “extrem” lainnya. Foto anda akan lebih berkarakter, karena kejadian yang anda foto barusan tidak akan terulang lagi.
9. Golden hour
Cahaya dari samping akan menunjukan sebuah dimensi dan tekstur yang kuat untuk sebuah objek. Dalam fotografi landscape, cahaya dari samping muncul saat pagi hari dan sore hari. Pada waktu ini, warna – warni terlihat sangat bagus dan landscape terlihat sangat hidup. Dinamakan golden hour karena warna warni pada waktu ini adalah merah-kuning-seperti-emas. So, memotretlah pada waktu ini ya. 
10. Garis dan bentuk

Bermainlah dengan komposisi. Garis dapat menjadi focal point yang sangat kuat karena membantu mata kita menelusuri foto landscape kita. Garis dapat memberikan kedalaman ruang yang luar biasa, perspective yang berbeda. Temukan garis dalam foto anda dan jadikan itu kekuatan yang hebat!
11. Ganti perspective

Eksplorasi. Jangan hanya terpaku pada satu titik. Temukan view yang berbeda dengan view sejajar dengan tanah, atau naik ke atas pohon. Biarkan imajinasi anda mengalir dan mencari view yang sesuai dengan previsualisasi anda.



 

 
 
 
 

7 Aksesoris Paling Penting

7 Aksesoris Penting Untuk Kamera DSLR Anda

Oke, jadi anda sekarang telah memiliki kamera SLR baru, menenteng-nenteng SLR kemanapun anda pergi dan memotret beragam obyek, dari wajah orang-orang disekitaran sampai bakso langganan. Seiring dengan jam terbang yang meningkat, cepat atau lambat anda akan mulai berpikir untuk menambah aksesoris fotografi untuk melengkapi kamera DSLR dan lensa anda.
Untuk menyeimbangkan dengan isi dompet, perlu bagi anda untuk membuat prioritas belanja aksesoris. Jadi, sebenarnya aksesoris fotografi apa saja sih yang paling berguna (dan juga paling populer) bagi pemilik DSLR? berikut saya pilihkan 7 aksesoris untuk anda:

Tas Kamera

Tersedia beragam jenis tas kamera di pasaran, tinggal pilih yang sesuai selera: dari backpack, ikat pinggang, sling-slide (menyamping) sampai yang mirip koper. Yang jelas tas kamera disini berfungsi agar kita bisa menyimpan kamera dan lensa yang kita miliki selama bepergian secara aman. Tidak jatuh, aman dari benturan dan aman dari air.

Kit Pembersih

Untuk menjaga kondisi eksterior lensa dan kamera agar selalu bersih, anda memerlukan lap mikrofiber dan cairan pembersih khusus. Terutama untuk lensa, sebisa mungkin anda melindungi lensa dengan filter UV (lihat filter dibawah), biasanya untuk lensa cukup gunakan blower. Kit pembersih bisa dibeli di toko-toko kamera.
Saya tidak menyarankan anda membersihkan bagian interior kamera (apalagi sensor), serahkan saja pada ahlinya: biasanya toko kamera menyediakan layanan sensor cleaning. Toh kebanyakan SLR sekarang memiliki fasilitas self-cleaning yang cukup handal untuk menyapu debu dari sensor.

Tripod

Tripod, monopod, gorillapod, apapun fungsinya adalah membantu anda menghasilkan foto yang tajam saat mengambil eksposur long shutter. Dibandingkan jenis lainnya, tripod masih tetap paling populer, karena relatif lebih handal dan tangguh.
Pastikan anda membeli tripod dengan kemampuan menahan beban yang cukup, kaki-kakinya cukup gampang di perpanjang (dan diperpendek), memiliki mekanisme pemasangan dan pelepasan kamera yang enak serta memiliki kepala dengan gerakan yang fleksibel (saya sarankan jenis ball head).

Flash Eksternal

Flash ekternal akan secara drastis meningkatkan kualitas foto anda jika dibandingkan sewaktu anda menggunakan flash bawaan yang melekat di kamera SLR. Memiliki power yang jauh lebih besar, kemampuan kontrol yang jauh lebih fleksibel, dan kita bisa mengatur arah pencahayaan yang jatuh ke obyek secara lebih mudah.Dengan flash eksternal anda akan bisa menghasilkan pencahayaan yang jauh lebih lembut, rata dan cerah dibandingkan kalau menggunakan flash bawaan.

Filter

Filter adalah aksesoris yang cukup esensial bagi sistem SLR. Dari beragam jenis filter, ada 3 jenis yang layak anda pertimbangkan untuk dibeli:
  • Filter Proteksi (Filter UV atau Netral) – fungsi nyatanya adalah melindungi lensa anda, filter ini relatif murah sehingga anda akan ‘ikhlas’ menjadikannya sebagai bemper yang dipasang didepan lensa. Biarkan filter yang bersentuhan dengan udara kotor-tangan-cipratan air, dan bukan lensa yang harganya bisa berlipat-lipat lebih mahal.
  • Filter Polarisasi atau CPL – mengubah langit sehingga terlihat lebih ‘dalam’, menghilangkan refleksi di air (atau kaca), agar pepohonan tampak lebih hijau. Gampangnya ini adalah ibarat kacamata hitam bagi lensa anda.
  • Filter ND (Neutral density) dan Grad-ND – mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke kamera anda. Jika anda ingin menghasilkan foto air terjun yang tampak seperti kapas (shutter panjang) sementara hari masih terlalu siang, maka anda akan memerlukan Filter ND supaya cahaya bisa dikurangi. Sementara filter ND Gradasi (Grad-ND) berfungsi seperti ND dengan tingkat penggelapan yang bersifat gradasi (bagian atas lebih gelap dan semakin ke bawah semakin terang). Grad-ND sangat berguna saat anda akan memotret landscape yang melibatkan langit, karena beda terang yang sangat mencolok antara langit dan tanah.

Shutter Release

Selain tripod, aksesoris tambahan yang akan meningkatkan ketajaman hasil foto anda adalah shutter release. Dengan shutter release, kita tidak perlu memencet tombol shutter di kamera, cukup gunakan shutter release sehingga anda bisa mengaktifkan shutter dari jauh. Ya, fungsinya mirip remote control TV anda. Shutter release tersedia dalam 2 pilihan: kabel dan wireless.

Verikal Grip (VG)

Jika anda mulai lebih intensif memotret sementara kamera anda belum memiliki fitur pegangan vertikal dari sononya, belilah vertikal grip tambahan. Selain sangat membantu saat  memotret dalam orientasi portrait (vertikal), VG juga berfungsi sebagai batere cadangan, sehingga tidak perlu khawatir kehabisan batere saat asyik menjepret.

 

Cara mereset kamera

Cara mereset kamera SLR ke default factory setting

Kalau anda sering bermain-main dengan settingan dan menu LCD yang ada di kamera SLR anda, akan ada kemungkinan anda mengacaukan beberapa settingan penting yang justru membuat kamera “bertingkah” tidak seperti biasanya.
Anda ingin mengembalikan (reset) settingan kamera kembali seperti semula saat kita membelinya? Bisa. Karena hampir semua produsen kamera SLR memberi fitur reset ke factory default di setiap kamera SLR mereka. Fitur ini fungsinya cuma satu: membuat semua settingan yang sudah kita otak-atik kembali seperti baru. Persis seperti anda mengembalikan diri anda sendiri kembali ke rahim ibu, lalu dilahirkan kembali (oke, yang ini berlebihan deh.. ).

Apakah ada kerugiannya kalau kita melakukan langkah ini? Ya, karena otak-atik yang pernah kita coba semuanya hilang begitu saja. Jadi ada baiknya anda mencatat beberapa modifikasi setting dan profil yang sudah anda lakukan untuk anda coba lagi nanti (dan jangan sampai mengacau lagi ya…)
Saya akan paparkan cara mereset setting kamera ke factory setting untuk SLR merk Nikon dan Canon. Untuk merk lain mohon maaf, saya tidak punya kamera yang bisa dicoba…
SLR Nikon, ada 2 cara:
Pertama:
  1. Pencet Menu -> Shooting (ikon kamera) -> lalu pilih Reset Shooting Menu
  2. Pencet Menu -> Custom Setting (ikon pensil) -> pilih Reset Custom Menu
atau dengan:
  • Pencet dan tekan bersamaan dua tombol: tombol Qual dan +/- (exposure compensation), selama tiga (3) detik
SLR Canon:
Pencet Menu -> pilih Set-Up 3 -> pilih Clear Setting
Gampang kan?

 

Mengubah lensa biasa menjadi lensa makro


Extension Tube Mengubah Lensa Biasa Menjadi Lensa Makro

Jika suatu saat anda ingin memotret makro namun tidak ingin membeli lensa khusus makro, ada beberapa skenario alternatif murah yang bisa dipakai:

  1. Memasang extension tube antara lensa dan body kamera
  2. Memasang filter close-up didepan lensa
  3. Membalik lensa (reverse ring) 




 Foto diatas diambil dengan lensa 50mm f/1.4 plus extension tube Kenko 36mm

Secara bertahap kita akan membahas masing-masing pilihan, namun untuk artikel ini kita fokuskan tentang penggunaan extension tube. Oke langsung saja:

Extension tube dipasang antara body kamera dan lensa, sehingga secara efektif menambah jarak antara elemen depan lensa dan bidang sensor, yang pada akhirnya akan meningkatkan perbesaran lensa dan mengubah minimum focusing distance.

extension tube
Extension tube hanyalah sebuah ring logam berbentuk silinder dan tidak memiliki elemen optik, sehingga kualitas foto tidak terpengaruh secara optik, namun kita juga jangan berharap kualitasnya bisa menyamai kualitas lensa khusus makro. Kita bisa menumpuk beberapa extension tube sekaligus untuk bisa mendapat tingkat perbesaran yang lebih banyak.

Kita bisa membeli extension tube tunggal atau membelinya dalam set, kebanyakan extension tube memiliki panjang ekstensi efektif antara 8 mm sampai 35 mm, dan kita bisa mengkombinasikan beberapa extension tube sekaligus, namun efeknya informasi dan pengaturan elektronis kadang tidak “nyambung” dengan kamera saat kita menumpuk beberapa extension tube.

foto makro dengan extension tubeGambar diatas, Kiri: Diambil dengan lensa 85mm dengan extension tube 12mm. Kanan: dengan lensa 85mm yang dipasang extension tube 25mm. Lihat perbedaan efek perbesaran dari kedua extension tube yang beda 13 mm.


Keuntungan utama extension tube adalah bahwa cukup dengan membeli satu kita bisa memakainya di semua lensa. Namun jenis lensa yang paling ideal adalah lensa dengan rentang panjang focal antara 24 mm sampai dengan 90 mm, jadi kalau anda memiliki lensa kit 18-55mm atau memiliki lensa prime 50mm (lensa 50mili adalah lensa hebat loh, mereka adalah jodoh ideal bagi extension tube.
Canon, Nikon atau produsen kamera dan lensa lain seringkali memproduksi extension tube mereka sendiri, namun untuk pilihan yang lebih murah kita bisa membeli merek third party macam Kenko. Hal penting yang harus diperhatikan adalah pastikan bahwa koneksi elektronik antara kamera dan lensa masih tetap nyambung, karena jika tidak kompatibel maka fitur macam autofokus atau auto exposure tidak akan bekerja. Tanpa koneksi elektronik, kita juga tidak bisa mengatur aperture dari kamera (dan lensa kit atau lensa prime seringkali tidak memiliki aperture ring lensa). Jadi cek konektifitas sebelum anda membayar.
Untuk canon anda bisa membeli Canon EF12 II dan EF25 II, masing-masing memiliki panjang ekstensi 12 mm dan 25 mm, atau anda bisa menggabungkan keduanya. Jika anda bisa mencari edisi lama kedua tube ini (EF12 dan EF 25) dalam kondisi bekas yang harganya jauh lebih murah.
Nikon menjual PK-11A, PK-12, PK-13 dan PN-11, masing-masing memiliki panjang ekstensi 8 mm, 14mm, 27,5 mm dan 52,5 mm.
Olympus membuat EX-25 untuk kamera four-third dan memiliki panjang ekstensi 25 mm.
Jika anda menginginkan extension tube yang murah, anda bisa membeli tube merek Kenko yang membuat extension tube yang kompatibel dengan Canon, Nikon dan Sony. Di Indonesia merk Kenko banyak beredar dan dijual dalam rentang harga dari Rp. 500 ribu sampai Rp. 1,4 juta tergantung panjang ekstensi. Jauh lebih murah dibanding anda harus membeli lensa khusus makro. Jadi, selamat memotret makro tanpa harus menguras kantong.




~Filter Close Up Untuk Foto Makro

filter close up makro

 foto diatas diambil dengan lensa 85mm f/1.8 + filter close up

Sebelumnya kita membahas bagaimana memanfaatkan extension tube untuk foto makro, kali ini kita akan membahas tentang penggunaan filter close-up.

Apa Itu Filter Close Up?

Sebuah close-up filter (close-up lens), pada dasarnya adalah sebuah kaca pembesar berkualitas tinggi yang dipasang di depan lensa, seperti halnya filter lain seperti halnya filter CPL. Dengan memasang filter close up, kita bisa mengurangi minimum focusing distance lensa yang kita pakai. Dengan begitu kita bisa memotret dari jarak super dekat dengan obyek foto.
Kekuatan filter close-up diukur dengan sebuah parameter bernama diopter. Makin besar angka diopternya, semakin besar efek perbesarannya. Kebanyakan filter close-up memiliki kekuatan diopter +1, +2, +3 dan +4, meskipun tersedia juga filter close-up dengan kekuatan +10 diopter. Makin besar angka diopter memungkin kita makin mendekati obyek foto, dengan konsekuensi penurunan kualitas optik.
Kita juga bisa menumpuk dua filter close-up untuk meningkatkan perbesaran, sebagai contoh saat kita tumpuk filter close +1 dan +2, maka kita akan mendapatkan total +3 diopter, meskipun kualitas foto akan menurun.

Jenis Filter Close Up

Ada dua jenis filter close up:

1. Filter Close Up Single Element

Kebanyakan filter close up masuk ke kategori ini. Jenis filter close up ini juga paling banyak tersedia di toko kamera. Harganya lebih murah namun dengan konsekuensi kualitas optik yang lebih rendah. Filter elemen tunggal ini biasanya memiliki cacat berupa chromatic aberration dan area di pinggiran foto terlihat tidak tajam (soft). Secara umum, kualitasnya jauh dibandingkan saat anda menggunakan extension tube.

2. Filter Close Double Element

Memiliki elemen ganda, jenis filter ini mampu meminimalisir chromatic aberration dengan memanfaatkan elemen kedua. Jenis filter ini memang lebih mahal dibanding elemen tunggal dan lebih jarang ada di pasaran. Canon memproduksi filter close up double element: 250D (+4 diopter) dan 500D (+2 diopter) dan kita bisa memasangnya di merk lensa apapun asal ukuran ulirnya pas. Merk lain yang tersedia misalnya Kenko.

Pemakaian

Lensa close up bisa dipakai dengan lensa apapaun, yang harus anda ingat adalah ukuran ulirnya harus cocok. Cara paling aman adalah membeli ukuran filter terbesar (misal 72mm) dan kalau anda memiliki lensa dengan diameter 58mm misalnya, tinggal beli tambahan step down ring dari 72 ke 58mm. Filter close up juga bisa dipasang di lensa tele maupun lensa zoom, makin panjang focal length lensa, makin besar tingkat perbesarannya saat dipasangi filter close up.
Anda juga jangan berharap kualitas optik filter ini bisa menyamai lensa makro yang memang didesain untuk memotret makro. Tapi dengan harga yang jauh lebih murah dibanding harus membeli lensa makro, anda bisa membeli filter close-up untuk mengukur besar tidaknya minat anda memotret makro dan berlatih memotret makro. Kalau memang sudah ketahuan bahwa memotret makro adalah “panggilan jiwa” anda, belilah lensa makro.

~Lensa Makro Murah Meriah Dengan Reverse Ring 

Kita membahas tentang alternatif lensa makro menggunakan filter close up dan extension tube, kali ini kita akan membahas cara memperoleh lensa makro dari lensa kit anda dengan menggunakan reverse ring.

Lensa dibalik makro reverse 

Kelihatannya aneh, tapi saat kita memasang sebuah lensa prime 50mm atau lensa kit zoom standar (18-55mm atau 17-50mm) secara terbalik disebuah kamera (ujung depan lensa menempel ke body kamera) menggunakan alat tambahan bernama reverse ring, kita akan mendapatkan lensa makro berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Kita sebenarnya bisa memakai lensa lainnya, namun lensa prime 50mm dan lensa kit zoom standar tampaknya menjadi pilihan banyak orang karena harganya relatif murah.
Lensa dengan focal length lebih panjang dibanding 50mm memberi efek perbesaran (magnification) yang terlalu sedikit, sementara lensa lebar memberi efek perbesaran yang terlalu banyak.
Karena kebanyakan dari pemilik kamera DSLR sudah memiliki lensa kit zoom atau lensa prime 50mm, maka metode lensa makro dengan reverse ring ini menjadi pilihan yang sangat menarik. Cukup dengan membeli sebuah ring kecil dengan harga sangat murah (bahkan kadang tidak sampai Rp 100 ribu), kita sudah memiliki lensa khusus makro berkualitas lumayan dan bisa memotret benda-benda kecil dari jarak sangat dekat.
Ada dua cara dalam memakai reverse ring:

Membalik Lensa Tunggal

Cara pertama adalah dengan membalik sebuah lensa tunggal. Untuk ini kita membutuhkan sebuah reverse ring dan lensa zoom kit atau lensa 50mm. Reverse ring merupakan sebuah cincin kecil dengan satu sisi masuk ke ujung depan lensa sementara sisi satunya masuk ke mount kamera.
Sebuah lensa prime 50mm yang terpasang ke kamera crop (Canon 600D atau Nikon D3200) dengan reverse ring memiliki reproduksi 1:1, sama seperti lensa makro Canon 85mm seharga Rp. 5 Juta atau lensa Tamron 90mm macro seharga Rp. 3,5 Juta.
Kerugian utama memakai reverse ring adalah kita kehilangan koneksi elektronik antara kamera ke lensa, sehingga autofokus tidak akan bekerja dan kita harus mengeset fokus secara manual. Namun metering tetap akan bekerja seperti biasa, cukup gunakan mode P (Program) atau Aperture Priority. Untuk mengubah nilai aperture tidak akan bisa dilakukan dari kamera, maka jika anda memiliki lensa dengan aperture ring (biasanya lensa generasi lebih lama) anda memiliki keuntungan bisa mengubah-ubah nilai aperture. Sementara jika lensa tidak memilik aperture ring (rata-rata lensa modern tidak memiliki aperture control di lensa), kita terpaksa menggunakan bukaan terbesar (nilai F terkecil) sehingga kita hanya memiliki Depth of field yang sempit. Jika faktor ini (DOF sempit, autofokus mati) membuat anda malas mencoba reverse ring, anda bisa membaca cara kedua dibawah ini atau anda bisa menggunakan extension tube yang memiliki koneksi elektronis dengan kamera.

Reverse Ring Lensa Double

Makro coupler lensa dibalik

Dengan beberapa batasan saat menggunakan satu lensa dibalik (autofokus mati, DOF sempit) kita bisa mengakalinya dengan memasang lensa terbalik didepan lensa lain yang dipasang normal. Dengan cara ini kita masih bisa mengontrol depth of field dan bisa mendapatkan autofokus.
Lensa yang dipasang normal ke kamera dinamai lensa primary sementara lensa yang dipasang terbalik didepan lensa primary dinamai lensa secondary.
Untuk menggunakan cara ini, kita membutuhkan lensa 50mm dan sebuah lensa panjang (idealnya diatas 85mm) untuk menghindari vignetting dan sebuah ring bernama macro coupler. Makin panjang lensa primary anda, makin besar pula efek perbesaran foto. Jika anda memakai lensa lebar sebagai pengganti lensa 50mm maka efek perbesaran akan makin besar.
Macro coupler atau juga biasa disebut male to male ring adapter (m2m) hanyalah sebuah cincin logam dengan ukuran spesifik yang harus sesuai ukuran filter thread lensa anda. Jika anda tidak bisa menemukan adapter yang memiliki ukuran sesuai, anda bisa memanfaatkan step up atau step down ring.

Oke, selamat mencoba dan harap bersabar, dua cara diatas membutuhkan kesabaran ekstra.


 

 

Tripod

Tips Membeli Tripod: Beberapa Fitur Penting Untuk Pertimbangan

Tripod seringkali menjadi perlengkapan wajib dalam fotografi, di artikel terdahulu saya sudah membahas 12 alasan kenapa sebaiknya anda membeli tripod. Nah di artikel ini kita akan mendalami fitur apa saja yang perlu anda evaluasi sebelum membeli tripod.

memilih tripod 

 

Berat Tripod

Seberapa berat tripod anda? Tripod yang lebih berat memberi stabilitas ekstra namun kalau terlalu berat juga bisa menyiksa saat dibawa-bawa. Jika anda hanya menggunakan tripod di rumah atau untuk pemotretan studio anda bisa membeli tripod terberat yang anda mau, namun saat dibawa jauh ke pantai atau ke gunung, cobalah cari tripod dengan bahan alumunium atau serat karbon yang jauh lebih ringan.

Kapasitas Beban

Sebelum membeli tripod cobalah hitung berat beberapa alat anda: body kamera, lensa terberat yang anda miliki, flash (kalau perlu) serta tripod head (kalau tripod yang akan dibeli tidak memiliki head bawaan) kemudian jumlah keseluruhan berat alat-alat tadi. Sekarang coba cari tripod dengan spesifikasi kapasitas beban sedikit diatas total berat alat anda tadi. Banyak tripod yang ada dipasaran dirancang agar kuat menahan beban berat, namun kalau anda hanya memiliki peralatan ringan buat apa mengeluarkan ekstra uang untuk membeli tripod yang kapasitasnya jauh melebihi kebutuhan anda.

Kepala Tripod (Head) Built-in

Jika tripod yang akan dibeli memiliki head bawaan, periksa kestabilan dan kekokohan head. Tripod head yang kurang bagus biasanya masih “mengangguk” sedikit meskipun semua kuncian sudah dikencangkan.






kepala tripod terpisah

Tripod Head Terpisah

Jenis tripod yang lebih mahal justru tidak menyediakan head bawaan, mereka hanya memberi sekrup dimana head eksternal bisa dipasang dan anda masih harus membeli head terpisah. Jenis tripod yang hanya berwujud kaki-kai ini memberi beberapa keuntungan:
  1. Kita bisa membeli jenis head yang sesuai kebutuhan
  2. Kita bisa memakai head berbeda yang sesuai dengan situasi pemotretan yang berubah-ubah, misalnya saat menggunakan kamera untuk videografi tentu butuh head yang berbeda dengan saat memotret

Kolom Tengah

Beberapa tripod memiliki kolom (kaki kecil) tambahan yang ada ditengah, biasanya bisa ditarik keatas. Kolom ini memang bisa menambah ketinggian tripod, namun juga bisa mengurangi kestabilan saat dipakai di kondisi berangin misalnya.

Tinggi Tripod

Tripod tersedia dengan bermacam ketinggian maksimum. Makin besar ketinggian maksimum tripod makin banyak jenis situasi pemotretan yang bisa di cover. Namun juga makin besar dan berat tripo tersebut sehingga makin tidak portabel. Cari yang seduai kebutuhan anda.

Kaki Yang Bisa Direntangkan

Beberapa tripod memiliki kaki yang bisa direntangkan sehingga bisa dipasang di permukaan yang miring, kalau anda banyak memotret landscape ini bisa menjadi keuntungan.

Jumlah Segmen Kaki

Jumlah segmen (potongan) kaki sebuah tripod bisa dua atau tiga atau bahkan empat. Makin banyak segmen makin kecil kaki tripod di bagian paling bawah sehingga lebih tidak stabil, namun banyak segmen juga membuat tripod makin ramping sehingga makin enak dibawa-bawa.





kaki tripod

Gantungan Beban

Beberapa tripod memberi sebuah kait di kolom tengah bagian bawah, kait ini bisa kita pasangi beban tambahan untuk menambah kestabilan saat diperlukan misalnya saat kita memotret dicuaca berangin kencang atau saat anda memotret ditengah sapuan ombak. Anda bisa menggantungkan kantong berisi pasir atau bahkan tas kamera dikait ini sehingga tripod makin mantab berdirinya. Jika dirasa perlu, carilah tripod yang menyediakan fitur ini.

Tips panning

8 Tips Memotret Panning

Panning adalah memotret dengan menggerakkan kamera searah dengan arah gerakan obyek yang ingin dibidik sehingga obyek akan tampak fokus sementara background tampak kabur. Jangan takut hanya karena ada kata ‘teknik’ diatas, berikut beberapa langkah praktis melakukan panning:

  1. Jangan gunakan tripod, untuk mengikuti arah gerakan obyek kamera harus bisa bergerak luwes
  2. Set kamera pada mode Shutter Priority (S atau Tv)
  3. Shutter speed yang digunakan untuk panning adalah antara 1/30 sampai dengan 1/8, jadi set kamera diantara angka tersebut
  4. Cari obyek bergerak yang akan dipanning (tips: pilihlah background yang berwarna-warni untuk panning sehingga hasil blur dari background makin menarik)
  5. Arahkan kamera mengikuti obyek yang bergerak dan pencet separuh tombol release untuk mengambil fokus.
  6. Usahakan tangan bergerak selembut mungkin, gerakan kejut yang mendadak bisa mengakibatkan hasil foto yang tidak menarik
  7. Saat tangan kita sudah ‘seirama’ dengan gerakan obyek, pencet tombol release untuk mengambil eksposur
  8. Makin banyak berlatih, tangan dan mata kita akan semakin terasah!

 

Filter

Memahami Filter Neutral Density – ND Filter

Apa Itu Filter Neutral Density?

Filter Neutral Density (ND) adalah filter utama untuk foto long exposure. Filter ND secara bentuk fisik tidak berbeda dari filter polarisasi dan dipasang melalui ulir didepan lensa, lihat foto dibawah ini. ND adalah singkatan dari Neutral Density, kata Neutral kurang lebih karena sifatnya tidak mengubah arah maupun karakter cahaya. Sementara kata Density karena sifatnya mengurangi intensitas cahaya. Jadi kurang lebih bisa diartikan sebagai filter yang berguna untuk mengurangi intensitas cahaya namun tidak mengubah karakternya.
 Neutral density nd filter

Konsep Ideal Filter ND


Sebuah filter ND yang sempurna seharusnya memotong cahaya secara merata. Artinya mereka tidak akan mengubah warna. Kalau anda memotret sebuah obyek, dipasangi atau tidak dipasangi filter ND harusnya warnanya sama persis. Pada kenyataannya, kualitas optik sebuah filter ND akan berpengaruh pada tonal dan warna. Lihat foto dibawah, setelah dipasangi filter ND, warna foto cenderung menguning dibanding sebelum dipasangi filter.

Kegunaan dan Cara Kerja Filter ND

Kegunaan utama filter neutral density adalah mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke lensa. Aplikasi filter ini pada umumnya adalah untuk memotret dalam waktu exposure yang lama.

Foto disebelah kiri (tanpa filter) memiliki parameter exposure sebagai berikut: shutter speed 1/8 detik dan aperture f/16, sementara foto sebelah kanan (saya pasang filter ND 10 stop): 58 detik dan f/8. Anda bisa melihat efek apa yang bisa dicapai saat filter ND dipasang, lihatlah bentuk jatuh air dari yang semula tampak biasa menjadi lembut seperti kapas.
Kalau anda pernah mengenakan kacamata hitam ataupun berada didalam mobil yang dilengkapi kaca film, pandangan yang semula sangat terang menjadi sedikit redup bukan? Nah, filter neutral density memiliki prinsip kerja yang sama: mengurangi cahaya. Bedanya cahaya yang dikurangi adalah cahaya yang masuk melalui lensa kedalam sensor kamera DSLR atau mirrorless anda.

Berapa Banyak Cahaya Yang Dikurangi Filter ND?

Filter nd 2

 Semakin gelap filter ND makin banyak cahaya yang dikurangi.

Filter ND memiliki notasi tertentu untuk menandakan seberapa banyak mereka mampu memotong cahaya. Sebagai contoh, filter ND merk B+W dengan notasi B+W 106 memiliki arti filter ini mampu mengurangi cahaya sebanyak 6 stop. Hmmm, oke kalau kata stop membuat anda bingung, sebelum beranjak lebih jauh, kalau tidak moving on.
Mengurangi cahaya sebanyak 6 stop bisa terjemahkan di lapangan sebagai berikut: katakanlah anda menemukan sebuah air terjun disebuah hari yang sangat cerah dan ingin membuat efek air kapas seperti foto ini.
  • Anda melakukan metering dan kamera DSLR anda berada di mode aperture priority.
  • Saat aperture di set di angka f/11, kamera memperoleh shutter speed 1/250
  • Karena untuk mencapai efek air kapas seperti foto diatas membutuhkan (contoh saja) shutter speed yang slow 1/4 detik, maka anda keluarkan filter ND 6 stop untuk menggelapkan keadaan
  • Dari pengukuran awal 1/250 detik
  • Turun 1 stop adalah 1/125 detik
  • Turun 2 stop adalah 1/60 detik, dst…
  • Sampai turun 6 stop adalah 1/4 detik.
  • Binggo dapet deh efek air terjun selembut kapas dengan filter ND.
Oke, sekian dulu. Artikel lebih jauh mengenai filter ND bisa anda tunggu dalam waktu dekat.