Pengaturan
Kamera Ketika Memotret Indoor
Tips Fotografi
- Pertanyaan kerap sekali ada ketika kita memotret di dalam ruangan. Bagaimana
menghasilkan foto yang bagus ketika memotret di dalam ruangan? Pengaturan
kamera yang akan kami ulas disini datang dari pengalaman ketika beberapa
memotret di acara-acara perusahaan, pernikahan yang diadakan di dalam gedung.
Pengaturan ini memungkinkan kalian untuk memotret orang atau subyek sebagai
foreground, tetapi juga masih mendapatkan warna-warna atau cahaya pada
background.
Pengaturan untuk Fotografi Indoor
Gunakan pengaturan
kamera pada mode Manual. Pengaturan ini memungkinkan kalian untuk
mendapatkan kendali penuh terhadap setting kamera digital kalian.
- Atur Aperture semaksimal mungkin contoh : f/4.0 atau f/2.8.
- Atur Shutter Speed pada 1/60, karena akan sulit memotret hanya menggunakan tangan pada kecepatan dibawah 1/60 detik. Sebagai acuan, jangan pernah memotret dengan shutter speed dibawah ukuran Focal Length yang kalian gunakan saat memotret dengan hanya menggunakan tangan. Contoh: jangan pernah memotret dengan Shutter Speed dibawah 1/50, jika menggunakan lensa prime 50mm dan memotret hanya dengan menggunakan tangan (tanpa tripod).
- Sobat akan membutuhkan Flash External, jika memungkinkan pantulkan cahaya flash tersebut ke langit-langit ruangan agar cahaya bisa lebih merata.
- Lakukan uji coba dengan memotret beberapa kali serta melihat bagaimana hasilnya.
- Jika hasil foto kurang terang atau underexposure, cobalah menaikkan ISO (dari 200 ke 400) sampai kalian mendapatkan hasil yang kalian inginkan.
Tips memotret diatas akan menghasilkan pencahayaan yang bagus pada
portrait, dengan cahaya ruangan yang tertangkap pada background. Foto
tradisional yang hanya mengandalkan flash yang menghantam subyek akan
menghasilkan foto dengan obyek yang over dan background gelap.
Fotografi adalah tentang cahaya,
kenali karakter cahaya untuk menghasilkan foto-foto yang berkualiatas, yang menyediakan, seperti flash external, softbox,
lights
Pengaturan camera
Mengenal Mode Pengaturan Pada Kamera Digital
Fotografi Pemula -
Mode Pemotretan apa yang sering Sobat gunakan? Menurut satu sumber yang telah
melakukan survei terhadap pengguna kamera terutama para fotografer
pemula, mode pemotretan Auto atau otomatis merupakan satu pengaturan yang
paling banyak digunakan. Hasil survei ini memang tidak mengejutkan mengingat
target survey adalah para fotografer pemula, tetapi jangan salah banyak orang
yang telah lama menggunakan kamera masih tetap bertanya 'Apakah ada mode
pemotretan selain otomatis?'
Kali ini kami akan membahas
beberapa mode pemotretan dasar yang dimiliki oleh kamera digital pada umumnya
(baik itu DSLr atau kamera saku). Informasi ini bisa dikatakan memang teknik
dasar pada fotografi khususnya penggunaan kamera, tetapi kami berharap artikel
ini berguna bagi Sobat yang memang sedang memulai
dunia fotografinya, dan mulai meng-eksplore mode pemotretan selain
otomatis.
Mode Otomatis
Mode AUTO
Kami kira tidak perlu
membicarakan panjang lebar tentang mode pengaturan AUTO (otomatis), mengingat
hampir semua kamera digital memiliki fitur ini. Mode AUTO menginstruksikan
kepada kamera agar menggunakan 'penilaian' terbaik dalam menentukan Shutter
Speed, Aperture,
ISO,
White
Balance, Fokus serta flash untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Beberapa
kamera digital masih tetap memberikan kendali pada flash serta Red Eye
Reduction dalam pengaturan AUTO. Mode pengaturn ini tentunya akan memberikan
hasil yang relatif baik pada kebanyakan situasi dan kondisi, tetapi harap
diingat Sobat butuh untuk memberitahu kamera informasi tambahan tentang jenis
pemotretan yang akan diambil, sehingga hasil foto bisa sesuai dengan apa yang
Sobat inginkan. Merujuk pada pernyataan tersebut, maka dibawah ini merupakan
beberapa mode pengaturan kamera otomatis yang bisa memberi instruksi pada
kamera tentang foto yang Sobat inginkan.
Ketika Sobat memilih mode Portrait, maka kamera kalian akan secara otomatis
memilih menggunakan Aperture
atau bukaan besar (bilangan kecil) yang nantinya akan menghasilkan foto
dengan background tidak fokus atau blur (contoh: atur ke Depth of Field sempit,
hal ini akan memastikan subyek satu-satunya yang terfokus dan merupakan pusat
perhatian dari sebuah foto). Mode Portrait bekerja maksimal ketika kalian
memotret satu subyek dengan jarak yang cukup dekat (baik itu dengan zoom atau
mendekat), dan jika Sobat memotret di bawah matahari cerah, kalian bisa
menggunakan flash untuk menambahkan cahaya pada
bagian wajah subyek.
Pengaturan Mode Macro membuat kalian bisa memotret lebih
dekat kepada subyek guna memotret secara close-up. Sangat cocok untuk memotret
bunga, serangga atau obyek kecil lainnya. Setiap kamera digital biasanya
memiliki kemampuan yang berbeda juga, termasuk jarak fokus (biasanya antara 2
sampai 10cm untuk kamera saku). Fokus akan terasa sulit untuk didapatkan ketika
Sobat menggunakan mode Macro ini, karena Depth of Field yang digunakan sangat
sempit. Jagalah kamera dan obyek yang dipotret separalel mungkin, atau jika
tidak Sobat akan sulit menemukan fokus. Pada pemotretan makro kemungkinan besar
Sobat tidak akan menginginkan menggunakan flash Built-in yang ada pada kamera,
karena akan menghasilkan foto yang terlalu terang (over exposure). Tripod sangat
berperan penting dalam pemotretan makro, karena Depth of Field yang digunakan
sangatlah kecil, bahkan sebuah gerakan kecil dari subyek bisa mengakibatkan
gambar tidak fokus.
Mode pemotretan ini bisa dikatakan adalah kebalikan dari mode
Portrait, dimana pengaturan mode Landscape memberikan Aperture kecil (bilangan
besar) untuk memastikan sebanyak mungkin bidang potret akan terfokus (Depth of
Field lebar/besar). Ideal untuk memotret di ruang terbuka seperti alam bebas,
terutama untuk Point
of Interest (PoI) yang memiliki jarak yang berbeda dari kamera. Pada mode
pemotretan ini kemungkunan besar kamera juga akan memiliki Shutter Speed lebih
lambat (untuk menyeimbangkan dampak dari aperture kecil), jadi pertimbangkan
untuk menggunakan Tripod atau cara lain agar memastikan kamera tidak bergerak.
Memotret obyek yang bergerak adalah fungsi utama dari mode
Sports (pada beberapa kamera disebut dengan 'mode action'). Mode Pemotretan ini
ideal pada setiap obyek yang bergerak seperti orang yang berolahraga, binatang,
mobil dan lain-lain. Mode Sports memungkinkan untuk 'membekukan' action dengan meningkatkan
Shutter Speed. Ketika memotret subyek yang bergerak cepat, Sobat juga bisa
meningkatkan peluang merekam gerakan dengan menggunakan teknik Panning untuk
mendapatkan efek
blur.
Mode ini dirasa akan sangat menyenangkan untuk digunakan
dan bisa membuat foto kaya warna yang menarik. Mode Night (tekniknya bisa
disebut dengan 'slow shutter sync') digunakan pada pemotretan dengan kondisi
rendah cahaya (low light), dan menggunakan
shutter speed yang lebih lama pada kamera untuk membantu merekam detail
background tetapi juga bisa menggunakan flash untuk memberikan cahaya pada
foreground (subyek). Jika Sobat ingin benar-benar menggunakan mode pemotretan
ini, maka gunakannlah Tripod jika tidak maka background akan tampak blur,
tetapi memungkinkan juga memotret dengan tangan kosong ketika kalian memang
menginginkan blur pada BG.
Fitur mode ini merupakan 'perluasan' dari kemampuan kamera
dari hanya mengambil gambar menjadi merekam gambar gerak. Kamera digital saat
ini rata-rata sudah dilengkapi dengan mode Move yang bisa merekam baik itu
visual maupun audio. Kualitas video pada beberapa kamera digital memang tidak
setara dengan standar kamera video, tetapi mode ini memang berguna seklai
ketika kalian menemukan subyek yang 'sempurna' untuk diambil menggunakan video.
Satu hal yang perlu diingat adalah dengan merekam gambar bergerak atau video
akan mengambil space atau ruang memori yang lebih besar daripada foto.
Mode pemotretan lain yang
biasanya ada pada kamera digital adalah:
- Mode Underwater: Fotografi bawah air memiliki tingkat kesulitan tersediri dalam mendapatkan exposure
- Mode Kids and Pets: Untuk memotret obyek yang bergerak relatif cepat, mode ini sepertinya akan mengingkatkan Shutter SPeed dan mengurangi shutter lag menggunakan pre fokus.
- Mode Indoor: Membantu dalam pengaturan Shutter Speed serta White Balance
- Mode Beach: Digunakan pada saat memotret pada kondisi cahaya terang (siang hari terik)
- Mode Fireworks: Digunakan untuk memotret kembang api
- Mode Panoramic: Digunakan untuk memotret pemandangan panoramic yang pada nantinya akan digabungkan menjadi satu gambar.
- Mode Foliage: Meningkatkan/meninggikan saturasi warna.
Mode Aperture Priority (A atau AV)
Kami pernah membahas tentang Mode
ini di artikel sebelumnya, memang mode Aperture
Priority bisa dikategorikan pada semi otomatis, dimana Sobat bisa memilih
Aperture dan kamera akan memilih pengaturan yang lain (Shutter Speed, White
Balance, ISO, dan lain-lain) guna mendapat exposure yang tepat. Mode Aperture
Priority akan sangat berguna pada saat kalian menginginkan kendali pada Depth
of Field (biasanya subyek tersebut diam dan kalian tidak butuh pertimbangan
shutter speed). Memilih Aperture dengan bilangan besar berarti Sobat akan
mendapatkan Aperture/Bukaan yang lebih kecil dan cahaya yang masuk juga akan
semaki sedikit. Hal tersebut berarti juga kalian kan mendapatkan Depth of Field
lebar (sebagian besar foto akan terfokus), tetapi kamera akan mendapatkan
Shutter Speed yang lebih lama. Bilangan kecil berarti kebalikannya (contoh:
aperture besar maka Depth of Field juga akan kecil dan kamera kemungkinan besar
akan memilih shutter Speed yang lebih cepat).
Mode pemotretan ini sangat mirip
dengan Aperture Priority, tetapi bedanya adalah pada mode ini Sobat memiliki
kendali penuh pada Shutter Speed, dan kamera akan menangangani sisa pengaturan
yang lain. Sobat bisa menggunakan mode Shutter Priority jika ingin kendali penuh
terhadap Shutter Speed, contohnya ketika memotret obyek yang bergerak (olah
raga), tentunya Sobat ingin mendapatkan Shutter Speed yang cukup cepat untuk
membekukan gerakan atlet. Dilain sisi, mungkin sobat lebih menikmati merekam
gerakan dalam bentuk blur seperti air terjun, maka cobalah menggunakan shutter
speed yang lebih lambat. Shutter Speed lambat juga bisa digunakan pada saat
kondisi rendah cahaya.
Beberapa kamera digital memiliki
mode prioritas ini dalam melengkapi fitur otomatis. Mode Program hampir mirip
dengan AUTO, pada kamera yang memiliki Mode AUTO dan Program, mode Program
memberikan sedikit kendali atau kontrol terhadap beberapa fitur kamera seperti
flash, White Belance, ISO, dan lain-lain. Periksa buku manual kamera digital
kalian untuk lebih jelasnya, dan yang bisa digaris bawahi adalah Mode Program
memeiliki beberapa perbedaan dengan AUTO.
Mode Manual
Sobat memiliki kendali dan
kontrol penuh dalam fitur ini, dan kalianlah yang menentukan semua parameter
pengaturan seperti Shutter Speed, Aperture, ISO, White Balance, dan lain-lain.
Mode ini memberikan fleksibilitas pengaturan yang kalian gunakan dalam
memotret. Tentu sobat harus mengetahui apa yang dibutuhkan kenapa menggunakan
mode Manual, sama seperti alasan-alasan diatas untuk menggunakan salah satu
mode prioritas.